CARI ARTIKEL

kalender


Powered by Blogger.

dokumentasi

BUKU TAMU

YM Admin
WEB RESMI SMK MUHAMMADIYAH LOA JANAN PINDA KE WWW.SMKMULOAJANAN.SCH.ID

ads

SETELAH UN

"Alangkah indah jika siswa-siswi telah dipersiapkan dalam ketrampilan untuk berwirausaha dan bekerja tanpa mengesampingkan ujian nasional sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di SMA/SMK"



PERASAAN lega dan senang menyelimuti sebagian besar siswa SMA/SMK/MA/SMALB di Indonesia telah menyelesaikan Ujian Nasional.  Satu langkah dalam kehidupan mereka sudah terlampaui. Satu langkah, ya hanya satu langkah. Ujian nasional adalah salah satu langkah dari sekian banyak langkah yang harus dilalui dalam kehidupan mereka.

Sejenak perasaan lega dan senang membumbung.
Lalu, bagaimanakah setelah ujian nasional usai? Apakah langkah selanjutnya setelah pengumuman kelulusan nanti? Apakah akan kuliah? Ataukah bekerja? Pekerjaan apa yang sesuai? Ratusan pertanyaan muncul dibenak siswa yang baru menyelesaikan ujian nasional.

Lulusan berketrampilan

Sekolah-sekolah seringkali mempromosikan siswanya 100 persen lulus. Tidak hanya SMA, demikian juga terjadi di SMK. Apakah masih menjadi mimpi ketika SMK dan SMA mempromosikan sekolahnya dengan 100 persen diterima perguruan tinggi favorit atau 100 persen lulusan langsung bekerja? Penulis pernah mencoba untuk mencapai hasil  100 persen lulus dan 100 persen bekerja ketika dipercaya untuk mengelola program keahlian di sebuah SMK dan berhasil. Lulusan pertama program keahlian yang penulis kelola keseluruhannya lulus ujian nasional dan seluruhnya bekerja sesuai keahliannya. Memang membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan. Namun semua terbayar ketika mengetahui peserta didik kita mampu melangkah setelah  ujian nasional.

Selain mempromosikan siswanya pada perusahaan-perusahaan potensial, hal utama dalam persiapan kehidupan setelah lulus sekolah adalah ketrampilan yang dimiliki siswa. Ketika ketrampilan menjadi salah satu prioritas dalam pendidikan di SMK, SMA juga telah memasukkan mata pelajaran muatan lokal berupa ketrampilan yang diharapkan bermanfaat untuk kehidupan siswa selanjutnya. Porsi waktu mata pelajaran ketrampilan baik di SMK maupun SMA turut memberikan pengaruh terhadap ketrampilan siswa. Semakin banyak dan efektif pemberian ketrampilan, maka semakin optimal ketrampilan yang dimiliki oleh siswa.

Penguatan ketrampilan tidak selalu dalam waktu formal, namun dapat dilakukan dengan lebih sering memberikan kesempatan magang bagi siswa di masa liburan. Pengalaman magang pada unit usaha yang sesuai dapat memberikan pengalaman dan tambahan ketrampilan sebagai persiapan ke dalam dunia kerja.  Semakin sering melakukan magang, makin banyak pengalaman dan ketrampilan yang dapat dimiliki siswa. Meskipun pada siswa SMK telah diberikan waktu khusus yaitu saat praktek kerja industri (prakerin) atau pendidikan sistem ganda (PSG), magang dalam liburan dapat memberikan motivasi dan pengalaman lebih banyak.

Magang juga memberikan wawasan pada siswa tentang dunia usaha dimana siswa bisa belajar melihat peluang dan memanfaatkan peluang untuk memperoleh keuntungan. Dari  sisi ini magang tidak hanya dibutuhkan sertifikat magangnya saja sebagai bukti telah memiliki pengalaman, namun memberikan pembelajaran dalam pengelolaan sebuah unit usaha.

Program keterampilan di sekolah
Pemerintah dalam bidang pendidikan memiliki program-program yang merupakan upaya untuk menekan pengangguran dengan membentuk wirausaha baru ataupun meningkatkan ketrampilan untuk bekerja.

Namun program-program ketrampilan ditujukan kepada masyarakat yang tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Memang program tersebut ditujukan untuk masyarakat yang mungkin putus sekolah atau bahkan tidak mampu mengenyam pendidikan sekolah. Pada program tersebut, selain peserta dibekali keahlian dan ketrampilan melalui praktek langsung, juga adanya modal usaha disertai pendampingan. Besar harapan pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka melalui program ini.

Jika program ini juga diterapkan di sekolah baik SMK maupun SMA, diyakini dapat memberikan nilai lebih dalam hal kemandirian, ketrampilan dan jiwa entrepreneur siswa. Siswa selama masih sekolah, meskipun secara berkelompok, diberikan modal usaha dalam bentuk bahan baku dan alat sesuai dengan ketrampilan yang diberikan sebelumnya.

Dari alat dan bahan yang diperoleh, siswa diharapkan mampu berproduksi dan menjual hasil produksinya. Dengan demikian, siswa telah melakukan suatu wirausaha yang diharapkan dapat dilanjutkan dan berkembang sebagai persiapan setelah lulus sekolah. Apabila program pendidikan luar sekolah dari pemerintah pusat dapat diadopsi pemerintah daerah maupun pemerintah propinsi untuk diterapkan di sekolah-sekolah tingkat menengah atas, maka akan menjadi program jemput bola dimana tidak menunggu terbentuk pengangguran dari lulusan sekolah, namun sebelum lulus telah dipersiapkan untuk melanjutkan langkah dalam kehidupan.

Alangkah indah jika siswa-siswi telah dipersiapkan dalam ketrampilan untuk berwirausaha dan bekerja tanpa mengesampingkan ujian nasional sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di SMA/SMK. Pemerintah daerah dan pemerintah propinsi juga memperoleh manfaat dengan berkurangnya angka pengangguran yang dapat berimbas pada meningkatnya perekonomian dan berkurangnya angka kemiskinan.***

0 comments:

SMK BISA.... SMK SUKSES....

PENGUNJUNG

User Online

Statistik

Followers

JADWAL SHOLAT HARI INI

PILIH KOTA ANDA

SMS GRATIS